Minggu, 15 Juni 2014

trik dapetin pulsa gratis



    Ini adalah trik yang bisa dicoba, disadap dari sumber yang tidak mau

Disebutkan namanya karena tidak mau ketahuan.
PULSA HANDPHONE MAHAL??? Manfaatkan kelemahan sistem ponsel Anda
sehingga Anda bisa main telepon dengan GRATIS, kemana saja, berapapun
lamanya!!!>Tidak Percaya??!?? Silahkan simak penjelasan berikut :
Ide ini sebenarnya bukan original dari saya, tapi saya
mendapatkannya dari seorang teman saya. Namun setelah melakukan
sedikit riset kecil, dan kebetulan memang sesuai dengan keahlian bidang saya
Informasi dan Telekomunikasi), saya bisa menyimpulkan bahwa hal
inimemang sangat mungkin terjadi, yaitu mengggunakan ponsel Anda
tanpa harus membayar sepeserpun, kecuali biaya
khusus yang relatif sedikit (rincian biaya khusus ada di catatan kaki
tulisan ini).
Ada sedikit 'modifikasi' dan 'penemuan baru' Dari ide
teman saya tersebut.
Trik ini memanfaatkan kelemahan sistem ponsel yang ada sekarang,
terutama pada sistem ponsel GSM, meskipun untuk jenis lain
AMPS, CDMA, atau JDC belum ada laporan percobaan yang gagal.
Metodeini sama sekali tidak merugikan yang ditelepon, bahkan
operator selular pun tidak terganggu sama sekali (kok bisa???). Yang
dibutuhkan adalah cuma
beberapa menit untuk mempelajari tulisan ini dengan teliti sekaligus
langsung mempraktekkannya ke ponsel Anda.
Inilah yang akan saya share ke teman-teman sekalian.
Langkah Pertama :
Catat spesifikasi ponsel Anda meliputi :
1. Merk (misal Nokia, Motorola, dll)
2. Jenis (misal 3210, 3310, T18S)
3. No IMEI (optional, tapi sebaiknya dicatat, kalau ada masalah)
Langkah Kedua :
Siapkan segera no telpon yang akan dituju, serta amati kuat
sinyalpada indikator. Sebaiknya sinyal pada posisi maksimum,artinya Anda tidak

boleh
terlalu jauh dari base station, atau bila Anda berada
dalam ruangan tertutup, sebaiknya Anda keluar atau mencari tempat
dimana kuat sinyal diterima maksimal. Pastikan no telepon yang
Anda tuju siap untuk menerima telepon, ini bisa Anda lakukan dengan
menelepon, kemudian tutup (missed call). Bila sedang sibuk,
tunggu>sampai idle.
Langkah Ketiga :>Lakukan prosedur eksekusi berikut :
1. Tekan tombol bintang (*)
2. Tekan tombol angka konversi untuk merk Anda :
Nokia : 23
Motorola : 17
Erricson : 45
Samsung : 19
Siemens : 20
Untuk merk lain sedang dalam proses pencarian.

3. Tekan tombol seri ponsel Anda :>Misal Nokia N3210 = 3210>Ericson T10S = 10
Ericson A6188 = 6188. Jadi ambil angkanya saja.
4. Tekan tombol pagar (#)
5. Ikuti dengan nomor telepon yang akan dituju :
Format : kode negara + kode wilayah + no telepon
Kalau yang ditelepon di Yogyakarta, nomernya 580566, maka harus ditekan:
62274580566 Keterangan Kode negara : 62 Kode wilayah : 0274
6. Tekan tombol pagar (#)
Jadi sebagai contoh kalau saya punya ponsel Nokia 3210, dan ingin
menelpon ke Cirebon dengan no telepon 2512816 (kode kota 0231),
maka saya harus menekan :*233210#622312512816#
Silahkan periksa sekali lagi sebelum kita melakukan eksekusi terakhir!!!

LANGKAH TERAKHIR : VERY IMPORTANT THING
Pastikan pada layar ponsel Anda tertera karakter dengan urutan yang
benar! Kesalahan penggunaan bisa menyebabkan kartu Anda tidak
berlaku lagi, dan saya tidak bertanggungjawab untuk hal tersebut.

Jadi silakan periksa sekali lagi.

Sebelum Anda tekan Enter atau Call, yang harus Anda
perhatikan bahwa anda HARUS SEGARA MAMATIKAN PONSEL ANDA pada hitungan antara
detik ke-2 dan ke-3!!!Tidak boleh LEBIH dan tidak boleh KURANG!!!
Anda bisa melakukannya pada detik ke 2.1 atau 2.4 atau 2.7 setelah
penekanan tombol Call.
Sebaiknya Anda mempersiapkan jam tangan, lebih baik bila ada stopwatch-nya.
Setelah itu Anda bisa bicara sepuasnya, mau beberapa jam, mau beberapa hari
atau bahkan berbulan-bulan, mau berteriak sekerasnya, dijamin Anda tidak akan
mengeluarkan biaya kecuali yang telah dijelaskan di atas. Sebaiknya Anda
berbicara jangan di depan muka umum, karena akan memalukan Anda sendiri.
Kalau sudah puas atau sudah lelah berbicara, silakan nyalakan kembali ponsel
Anda, siapa tahu ada orangyang serius mau menghubungi Anda. Kasihan dia, mau
menelepon Anda tapi masuk ke mailbox terus


Selamat Mencoba....SUKSES !!!!!

TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS, TRIK PULSA HP GRATIS

Jumat, 30 Mei 2014

trofi liga champion di tangan real madrid


      Liga Champions edisi 2013/14 telah rampung akhir pekan lalu dengan Real Madrid akhirnya memenuhi impian La Decima usai mengempaskan Atletico Madrid 4-1 via extra time dalam final historis -- pertama kalinya mempertemukan dua tim sekota -- di Estadio da Luz, Lisbon.


Menyusul pencapaian ini, berbekal amunisi kelas wahid berisikan pemain-pemain dengan skill dan kekuatan fisik prima, plus pelatih spesialis Liga Champions, Carlo Ancelotti, pantas disimak upaya Los Blancos untuk membangun hegemoni sekaligus semakin mengokohkan status sebagai tim paling dominan di ajang nomor satu antarklub Eropa ini.

Namun sepak-terjang sang kampiun bertahan tentu bukan daya tarik tunggal kompetisi. Terlepas dari kiprah Madrid, di bawah ini Goal merangkum lima hal yang patut dinantikan pada Liga Champions musim mendatang!


REAKSI MESSI


Bicara statistik, Lionel Messi kembali menjalani musim hebat. Torehan 41 gol dari 46 penampilan di semua ajang adalah impian bagi kebanyakan striker.

Dalam perburuan trofi Sepatu Emas Eropa, cuma Luis Suarez milik Liverpool serta sang megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, yang punya koleksi gol liga melebihi Messi pada 2013/14, dan kapten timnas Argentina itu hampir pasti bakal masuk papan skor lebih sering kalau tak terganggu cedera yang membuatnya absen selama total tiga bulan.

Namun, dalam sepakbola, statistik hanya mengisahkan sebagian cerita dan tak bisa dimungkiri bahwa level performa Messi terbilang anjlok. Meski ia membukukan hat-trick (dua gol di antaranya dari penalti) dalam kemenangan 4-3 atas Madrid dalam El Clasico di Santiago Bernabeu pada Maret, Messi gagal menunjukkan maginya di terlalu banyak laga -- mayoritasnya bigmatch.

Dalam enam pertemuan melawan Atletico Madrid musim ini, pemain yang akan berulang tahun ke-27 bulan depan ini tak sekali pun mengoyak jala lawan.

Saat Barcelona amat membutuhkannya -- di pekan pamungkas liga nan menentukan di Camp Nou, di final Copa del Rey dan perempat-final Liga Champions -- Messi seolah menghilang.

Tak ada akselerasi khas yang biasa membuat Messi tak tersentuh setiap kali dia merangsek menuju gawang lawan. Tak tampak pula hasrat dan fokusnya untuk menjadi yang terbaik. "Dia telah kehilangan gairah untuk sepakbola", kata Angel Cappa, eks asisten pelatih Barca asal Argentina, awal tahun ini; sebuah opini yang didukung oleh fakta bahwa Messi hanya mencatat jarak tempuh 6,8 km ketika The Catalans takluk di Vicente Calderon dan tereliminasi dari Liga Champions pada April.

Piala Dunia di Brasil bulan depan mungkin akan menjadi ajang pembuktian untuk Messi -- tapi yang jelas performa di Liga Champions musim mendatang bakal memberikan jawaban pasti apakah kita telah melihat sisi terbaik seorang Lionel Messi..

GUARDIOLA DILARANG GAGAL LAGI


Seperti halnya Messi, fakta bahwa Pep Guardiola menerima kritikan deras musim ini boleh jadi mencengangkan untuk banyak pihak. Pria Catalan ini memimpin Bayern Munich mencaplok trofi ganda di ajang domestik, termasuk menyabet titel Bundesliga dengan rekor tercepat, dan total memenangi empat trofi pada 2013/14. Tidak buruk untuk musim debutnya di Allianz Arena, 'kan?

Salah.

Dengan rendahnya tingkat persaingan di Bundesliga (salah satunya diakibatkan badai cedera yang menimpa Borussia Dortmund sebagia kompetitor utama), dan kekuatan amunisi serta sumber daya yang diwarisinya dari Jupp Heynckes -- termasuk salah satu skuat terbaik di Eropa -- rapor Guardiola akan selalu dinilai dari kinerjanya di Liga Champions.

Kekalahan memalukan di semi-final dengan skor agregat 5-0 di tangan Real Madrid menelanjangi segala kesalahan yang dibuat Guardiola sejak mengambil alih tongkat kemudi The Bavarians. Alih-alih beradaptasi dengan pemain-pemain yang pas untuk permainan berintensitas tinggi, seperti yang dijanjikannya saat pertama kali diperkenalkan, Pep bersikeras mencoba menanamkan filosofi tiki-taka khasnya ke dalam grup yang tidak menguasai atribut untuk melakukannya.

"Anda tak bisa membuat mereka bermain ala Catalan di sini. Ada terlalu banyak perubahan. Kapal mulai keluar jalur," demikian komplain legenda Bayern, Lothar Matthaus.

Ketika sistem yang terobsesi pada penguasaan bola ini dapat disterilkan lawan, terlihat jelas bahwa Bayern kesulitan mengatasi perlawanan tim Manchester United yang tengah dalam krisis di perempat-final, tapi Guardiola tetap menolak beradaptasi. Dia juga tak belajar dari kesalahan ketika hanya beberapa hari sebelum dibantai Madrid 4-0 di kandang, garis pertahanannya yang sangat tinggi dua kali diekspos oleh tim semenjana Werder Bremen di Bundesliga.

Dalam 13 duel kontra lawan yang dikategorikan klub besar, Bayern pimpinan Pep hanya mengemas empat kemenangan dalam waktu normal. Angka ini mesti diperbaiki musim depan bila Guardiola hendak membungkam kritik yang menyatakan ia telah merusak sebuah winning machine. Hanya kejayaan di Liga Champions yang memadai untuk itu.

Kamis, 26 September 2013

Madrid adalah ibu kota dan kota terbesar di Spanyol. Kota ini terletak di Sungai Manzanares di bagian tengah negara Spanyol. Jumlah penduduk kota seluas 607 km² ini adalah 3,228 juta jiwa (Juli 2005), sedangkan bila daerah metropolitannya dihitung dapat mencapai 5,843 juta jiwa. Letak dan sejarah Madrid membuatnya menjadi pusat kegiatan finansial dan politik di Semenanjung Iberia, terlebih setelah kembalinyademokrasi pada 1975 dan integrasi ke dalam Uni Eropa.
Wali kota Madrid adalah Alberto Ruiz-Gallardón. Penduduk Madrid sering juga disebut madrileños.

Transportasi[sunting]

Bandar Udara Internasional Barajas adalah bandar udara yang terdapat di Madrid dan merupakan pusat dari Iberia Airlines. Bandar udara tersebut menjadi pintu gerbang utama ke Semenanjung Iberia dari EropaAmerika, dan belahan dunia lain dengan arus penumpang sebesar 40 juta orang per tahun. Karena pertumbuhannya yang pesat, sebuah terminal yang menjadi terminal bandara terbesar di Eropa sudah dibangun ditambah dua landas pacu tambahan.
Stasiun kereta api utama di Madrid adalah Atocha dan Chamartin. Fokus utama pembangunan infrastruktur di Spanyol adalah sebuah jaringan rel kecepatan tinggi, Alta Velocidad Española (AVE) dengan tujuan membuat kota-kota penting berjarak maksimal hanya 4 jam dari Madrid dan 6 jam dari Barcelona. Kota-kota yang terhubung dengan stasiun Atocha dalam jaringan ini antara lain SevilleToledoZaragoza, dan Lleida. Barcelona dan Malaga akan terhubung pada 2007.
Madrid juga memiliki jaringan kereta bawah tanahMadrid Metro yang merupakan salah satu jaringan yang paling luas di dunia.

Lihat pula[sunting]

Referensi[sunting]

  1. ^ (Spanyol) "Los fuegos que conmocionaron Madrid"20minutos.es. 2006-09-06. Diakses 2008-08-13.
  2. ^ (Spanyol) D. Ramón de Mesonero Romanos (1881). In Oficinas de la Ilustración Española y Americana. "El antiguo Madrid : paseos históricos-anedócticos por las calles y casas de esta villa". Diakses 2008-08-13.
  3. ^ (Spanyol) "El Madrid Medieval (Medieval Madrid). Includes Pre-historic, roman and medieval up to the Catholic Monarchs times.". History of Madrid. José Manuel Castellanos. Diakses 2007-10-28.

Pranala luar[sunting]

Sejarah madrid

Sejarah[sunting]

Awal mula (1902—1945)[sunting]

Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid.[6] Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.[2] Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912.[7] Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.[8]
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona.[9] Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut.[10]

Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)[sunting]

Alfredo Di Stéfano, memimpin klub untuk memenangkan lima Piala Eropa berturut-turut (saat ini, Liga Champions)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943.[11][12] Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangunStadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.[13]
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'EquipeGabriel HanotBernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.[14] Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub JermanEintracht Frankfurt pada tahun 1960.[13] Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.[15] Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.[16] Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.[16]
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol.[17] Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea.[18] Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di ArgentinaFIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung.[19] Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.

Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)[sunting]

Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama el buitre ("burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel SanchísRafael Martín Vázquez,Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisco Buyobek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satuPiala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto CarlosPredrag MijatovićDavor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul GonzalezFernando HierroIván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari Predrag Mijatović.

Era Los Galácticos (2000—2006)[sunting]

Para pemain Real Madrid pada tahun 2007.
Beckham dan Zidane dianggap "Galácticos".
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol, Florentino Pérez.[20] Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona.[21] Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai "Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine ZidaneRonaldoLuís FigoRoberto CarlosRaúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.[22]

Presiden baru Ramón Calderón (2006–2009)[sunting]

Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung dipecat.[23] Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih JermanBernd Schuster.[24]

Kedua Syarat Pérez dan era Mourinho (2009–2013)[sunting]

Cristiano Ronaldo, pemain pertama yang mencetak gol melawan setiap tim dalam satu musim di La Liga.
Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini.[25][26] Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan[27] dan kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling. Di bawah asuhan pelatih kontroversial dari Portugal, Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.[28]

Era Ancelotti (2013–sekarang)[sunting]

Setelah mengecewakan menelan kekalahan oleh Atletico Madrid di Final Copa del Rey 2013, Florentino Perez mengumumkan kepergian Mourinho di akhir musim dengan "kesepakatan bersama".[29] Mourinho dianggap musim 2012-13 sebagai "yang terburuk dalam karir saya",[30] di mana tim selesai, semifinal di Liga Champions, dan runner up di Copa del Rey. Mourinho kembali ke Liga Inggris dengan Chelsea, sebuah tim yang membawa Mourinho berhasil dari 2004 sampai 2007
Pada 25 Juni 2013, Carlo Ancelotti menjadi manajer Real Madrid, berhasil menggantikan Mourinho, dengan menandatangani kontrak tiga tahun.[31][32] Sehari kemudian, ia diperkenalkan pada konferensi pers pertamanya untuk Madrid di mana ia mengumumkan bahwa Zinedine Zidane dan Paul Clement, keduanya akan menjadi asistennya.[33] Pada 1 September 2013, transfer lama ditunggu-tunggu dari Gareth Bale diumumkan. Pemain Wales itu dilaporkan baru penandatanganan rekor dunia, dengan harga pengalihan diperkirakan sekitar €100 juta.[34]

Serba-serbi[sunting]

Lambang dan kostum[sunting]

Lambang Real Madrid dari masa ke masa.
Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran.[35] Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid".[36] Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol.[35] Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile.[10] Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile.[12] Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol.[35] Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.[35]
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap.[9][37] Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902.[38] Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor.[12] Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998.[39][40] Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992.[41][42] Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub.[43] Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.[44][45]
PeriodePemasok kostumSponsor di kaus
1980–1982AdidasTidak ada
1982–1985Zanussi
1985–1989HummelParmalat
1989–1991Reny Picot
1991–1992Otaysa
1992–1994Teka
1994–1998Kelme
1998–2001Adidas
2001–2002Realmadrid.com*
2002–2005Siemens mobile
2005–2006Siemens
2006–2007BenQ Siemens
2007–2011bwin.com
2011–2013
2013–2018Fly Emirates
* Realmadrid.com diluncurkan sebagai sponsor kaus untuk mempromosikan website baru klub.

Stadion[sunting]

Stadion Santiago Bernabéu
Stadion Santiago Bernabéu
UEFA Nuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.png
Informasi stadion
Nama lamaStadion Chamartín (1947—1955)
PemilikReal Madrid
Lokasi
LokasiAvenida de Concha Espina 1, E28036,
MadridSpanyol
Konstruksi
Mulai pembangunan27 Oktober 1944
Dibuka14 Desember 1947
Diperbesar1953, 1992, 1994, 2011
Direnovasi1982, 2001
Biaya pembuatan288.342.653 Peseta
( 1.732.943)
ArsitekManuel Muñoz Monasterio, Luis AlemanySoler; Antonio Lamela (perluasan)
Data teknik
PermukaanDesso GrassMaster
Kapasitas81.254 (stadion), 4.200 (suite)
Ukuran lapangan105 m × 68 m
Rekor kehadiran120.000 orang
(Real Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957)
Pemakai
Real Madrid (1947—kini)
Spanyol (1947—kini)
Setelah pindah kandang ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912—yang kemudian bertahan untuk sebelas tahun—[7] klub kemudian pindah kandang ke Campo de Ciudad Lineal selama setahun. Campo de Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah itu, Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín yang diresmikan pada tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle United.[46] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real Madrid merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama.[9] Setelah beberapa keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste sebagai presiden klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín tidak cukup besar untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian membangun sebuah stadion baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947.[12][47] Stadion tersebut adalah Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955.[13] Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh Sabino Barinaga Alberdi.[12]
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000 penonton.[48][49] Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan UEFA.[48] Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga telah diumumkan kepada publik.[50]
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya Final Piala Negara Eropa 1964Final Piala Dunia FIFA 1982, serta Final Piala Eropa/Liga Champions UEFA tahun 195719691980, dan 2010.[51] Stadion ini juga memiliki jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang juga dinamai Santiago Bernabéu.[52] Pada tanggal 14 November 2007, Stadion Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.[53]
Pada tanggal 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di Madrid di mana Real Madrid kini biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di sana adalah antara Real Madrid dan Stade de Reims, sebuah pertandingan ulangan dari Final Piala Eropa 1956. Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari Sergio RamosAntonio Cassano (2), Roberto Soldado (2), dan José Manuel Jurado. Tempat ini sekarang merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas pelatihan baru klub yang berlokasi di luar Madrid, tepatnya di Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000 orang, dan menjadi kandang dari klub Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil dari mantan bintang Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.[54]

Pendukung[sunting]

Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang jumlah totalnya sekitar 68.670 orang.[55] Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut socio. Saat ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar, baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih pada musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang. Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000 orang.[rujukan?]
Pendukung garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili. Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang kemudian membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus ini.[56][57]

Rivalitas[sunting]

El Clásico[sunting]

El Clásico yang terjadi pada musim 2008—2009.
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.[58]
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang.[59][60] Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.[61]
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales.[62][63] Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya.[64] Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali[65] dan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.[66]

El Derbi madrileño[sunting]

Pendukung Real Madrid dalam El Derbi madrileño tahun 2006 di Stadion Santiago Bernabéu.
Klub tetangga terdekat dari Real Madrid adalah Atletico Madrid yang juga membuat persaingan ketat antara penggemar kedua tim sepak bola dari ibu kota Madrid tersebut. Meskipun Atlético awalnya didirikan oleh tiga mahasiswa Basque pada tahun 1903, mereka kemudian berhasil mendapatkan kekuatan baru pada 1904, seiring bergabungnya para mantan pemain Real Madrid. Ketegangan lebih lanjut datang karena pendukung Real Madrid lebih banyak dari kelas menengah, sementara pendukung Atletico lebih banyak dari kelas buruh dan pekerja. Kedua klub ini kemudian bertemu untuk pertama kalinya pada 21 Februari 1929 dalam pertandingan ketiga La Liga dalam musim tersebut. Pertandingan ini sekaligus juga menandai pertandingan derbi pertama antara dua tim ini. Pada pertandingan tersebut Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1.[9] Dalam beberapa kesempatan selanjutnya, mereka kembali bertemu dalam ajang lain, salah satunya dalam semifinal Piala Champions tahun 1959, di mana Real yang memenangkan pertandingan pertama dengan skor 2–1 di Santiago Bernabéu dan dibalas kemenangan 1–0 Atletico di Metropolitano yang membuat pertandingan harus diulang. Dalam pertandingan ulangan itulah, Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1. Atletico kemudian berhasil melakukan balas dendam dengan dua kali mengalahkan Real Madrid dalam Copa del Generalísimo tahun 1960 dan 1961 saat dilatih oleh mantan pelatih Real Madrid, José Villalonga Llorente. Real Madrid telah memenangkan El Derbi madrileño sebanyak 75 kali.
Antara 1961 dan 1989, ketika Real Madrid mendominasi La Liga, hanya Atletico yang mampu mencuri kesempatan juara pada saat Real lengah. Mereka berhasil memenangkan gelar La Liga pada tahun 1966, 1970, 1973, dan 1977. Pada tahun 1965, Atletico menjadi tim pertama yang mengalahkan Real di Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun. Catatan Real Madrid melawan Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan bagi kubu Real Madrid.[67] Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada musim 2002—03, ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan skor 0–4 atas Atletico di Stadion Vicente Calderón.[68]

Pemain[sunting]

Tim-tim Spanyol dibatasi untuk memiliki tiga pemain tanpa kewarganegaraan Uni Eropa. Skuat berikut hanya memasukkan kewarganegaraan utama dari setiap pemain; beberapa pemain non-Eropa dalam skuat memiliki kewarganegaraan ganda dengan sebuah negara anggota Uni Eropa. Juga, para pemain dari negara-negara anggota ACP—negara-negara di AfrikaKaribia, danPasifik yang menandatangani Persetujuan Cotonou—tidak dihitung untuk kuota non-Uni Eropa berdasarkan Hukum Kolplak.

Tim utama[sunting]

Per 3 September 2013.[69]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama
1Bendera SpanyolGKIker Casillas Kapten [70]
2Bendera PerancisDFRaphaël Varane
3Bendera PortugalDFPepe
4Bendera SpanyolDFSergio Ramos
5Bendera PortugalDFFábio Coentrão
6Bendera JermanMFSami Khedira
7Bendera PortugalFWCristiano Ronaldo
9Bendera PerancisFWKarim Benzema
11Bendera WalesMFGareth Bale
12Bendera BrasilDFMarcelo
13Bendera SpanyolGKJesús Fernández
14Bendera SpanyolMFXabi Alonso
No.Pos.Nama
15Bendera SpanyolDFDaniel Carvajal
16Bendera BrasilMFCasemiro
17Bendera SpanyolDFÁlvaro Arbeloa
18Bendera SpanyolDFNacho Fernández
19Bendera KroasiaMFLuka Modrić
20Bendera SpanyolFWJesé Rodríguez
21Bendera SpanyolFWÁlvaro Morata
22Bendera ArgentinaMFÁngel di María
23Bendera SpanyolMFIsco
24Bendera SpanyolMFAsier Illarramendi
25Bendera SpanyolGKDiego López

Dipinjamkan[sunting]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama
Bendera TurkiMFNuri Şahin (ke Borussia Dortmund)
No.Pos.Nama
Bendera RusiaFWDenis Cheryshev (ke Sevilla)

Manajemen tim[sunting]

Staf kepelatihan dan teknis[sunting]

Carlo Ancelotti, pelatih klub saat ini.
Per 28 Juni 2013.[69]
PosisiNama
Pelatih kepalaCarlo Ancelotti
Asisten pelatihZinedine Zidane
Asisten pelatihPaul Clement
Pelatih kiperVilliam Vecchi
Pelatih kebugaranDavide Ancelotti
Pelatih kebugaranFrancesco Mauri
Pelatih kebugaranGiovanni Mauri
Delegasi pertandinganChendo

Staf manajerial[sunting]

Florentino Pérez, presiden klub saat ini.
PosisiNama
PresidenFlorentino Pérez
Presiden kehormatanAlfredo Di Stéfano
Wakil presiden 1Fernando Fernández Tapias
Wakil presiden 2Eduardo Fernández de Blas
Sekretaris umumEnrique Sánchez González
Direktur umumJosé Ángel Sánchez
Direktur kepresidenanManuel Redondo
Direktur sosialJosé Luis Sánchez

Prestasi[sunting]

Real Madrid merupakan klub tersukses dalam sejarah sepak bola Spanyol menurut jumlah gelar juara yang telah mereka dapatkan,[71] dengan memenangi 31 kali gelar juara La Liga dan 9 kali juara Piala Champions/Liga Champions UEFA. Klub ini juga menerima penghargaan Klub Terbaik Abad ke-20 menurut FIFA pada 23 Desember 2000.[72] Selain itu, Madrid juga berhasil menerima FIFA Order of Merit pada tahun 2004.[73] Sebagai juara 9 kali Liga Champions, Real Madrid diperkenankan untuk mengenakan lencana kehormatan (badge of honours) pada kaus mereka ketika mereka bertanding pada pertandingan Liga Champions.[15]

Gelar domestik[sunting]

Juara (32): 1931–32, 1932–33, 1953–54, 1954–55, 1956–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65, 1966–67, 1967–68, 1968–69, 1971–72, 1974–75, 1975–76, 1977–78, 1978–79, 1979–80, 1985–86, 1986–87, 1987–88, 1988–89, 1989–90, 1994–95, 1996–97, 2000–01, 2002–03, 2006–07, 2007–08, 2011–12
Peringkat kedua (20): 1929, 1933–34, 1934–35, 1935–36, 1941–42, 1944–45, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1980–81, 1982–83, 1983–84, 1991–92, 1992–93, 1998–99, 2004–05, 2005–06, 2008–09, 2009–10, 2010–11
Juara (18): 1905, 1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1973–74, 1974–75, 1980, 1981–82, 1988–89, 1992–93, 2010–11
Juara kedua (19): 1903, 1916, 1918, 1924, 1929, 1930, 1933, 1940, 1943, 1958, 1960, 1961, 1968, 1978–79, 1982–83, 1989–90, 1991–92, 2001–02, 2003–04
Juara (9): 1988, 1989*, 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008, 2012
Juara kedua (4): 1982, 1995, 2007, 2011
(* Memenangi Copa del Rey dan La Liga)
Juara (1): 1947
Juara (1): 1985
Juara kedua (1): 1983

Gelar Eropa[sunting]

Juara (9): 1955–56*, 1956–57, 1957–58, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1997–98, 1999–2000, 2001–02
Juara kedua (3): 1961–62, 1963–64, 1980–81
(* Juara untuk kali pertama dalam sejarah)
Juara (2): 1984–85, 1985–86
Juara kedua (2): 1970–71, 1982–83
Juara (1): 2002
Juara kedua (2): 1998, 2000

Gelar dunia[sunting]

Juara (3): 196019982002
Juara kedua (2): 1966, 2000

Real Madrid dalam bisnis[sunting]

Cristiano Ronaldo, salah satu aset termahal yang dimiliki Real Madrid.
Di bawah kepemimpinan pertama presiden Florentino Pérez (2000—2006), Real Madrid berkembang dan memulai ambisi untuk menjadi sebuah klub sepak bola terkaya di dunia sepak bola profesional.[84] Klub kemudian menjual tempat pelatihan mereka di kota Madrid pada tahun 2001 kepada empat perusahaan, yaitu: Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL. Penjualan tersebut terbilang berhasil dan keuangan klub menjadi sehat seiring habisnya utang yang membebani mereka selama ini dan sekaligus pula membuka jalan untuk membeli pemain-pemain kelas dunia yang paling mahal seperti Zinedine ZidaneLuís FigoRonaldo dan David Beckham. Kota Madrid sebelumnya sempat merencanakan merelokasi tempat latihan klub yang kemudian membuat nilai jual tanah milik klub menjadi tinggi.[22] Komisi Uni Eropa kemudian mengadakan penyelidikan kepada pemerintah kota Madrid terkait subsidi kepada negara yang harusnya ada dari bisnis jual beli ini.[85]
Penjualan tanah bangunan kamp pelatihan untuk membersihkan utang Real Madrid sebesar 270 miliar Euro dan memungkinkan klub untuk memulai belanja pemain mahal sebelumnya belum pernah terjadi dalam sejarah Real. Selain itu keuntungan dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membuat sebuah kamp pelatihan baru yang letaknya ada di pinggir kota.[86] Walaupun kebijakan Pérez yang menghasilkan kesuksesan keuangan meningkat dari eksploitasi pemasaran klub yang tinggi di seluruh dunia, terutama di Asia, namun ia kerap kali dikritik karena terlalu fokus pada pemasaran tim yang akhirnya berujung pada buruknya prestasi tim.
Pada September 2007, Real Madrid dianggap sebagai klub paling berharga dalam sepak bola Eropa oleh BBDO.[87] Pada tahun 2008, Real kemudian menjadi klub paling berharga kedua di sepak bola, dengan nilai 951 juta Euro (640 juta pound sterling / 1,2 miliar dollar),[88] hanya kalah tipis dari Manchester United, yang bernilai 1,3 miliar Euro (900 juta pound sterling).[89] Pada tahun 2010, Real Madrid memiliki omset tertinggi dalam bisnis sepak bola di seluruh dunia.[90] Pada bulan September 2009, manajemen Real Madrid mengumumkan rencana untuk membuka taman publik yang akan diluncurkan di 2013.[91]
Sebuah studi di Universitas Harvard menyimpulkan bahwa Real Madrid "adalah salah satu dari 20 merek yang paling penting dan satu-satunya di mana eksekutif perusahaan bersama para pemain terkenal. Kami memiliki beberapa tokoh yang spektakuler dalam hal untuk mendukung seluruh dunia klub. Ada adalah 287 juta orang di seluruh dunia yang diperkirakan menjadi penggemar Real Madrid."[92]
Pada tahun 2010, penilaian Forbes menempatkan Real Madrid berada di posisi kedua klub terkaya sekitar 992 juta Euro (1.323 juta dollar AS), masih dibawah setelah Manchester United, berdasarkan angka dari musim 2008-09.[93][94] Menurut Deloitte, Real Madrid memiliki pendapatan tercatat sebesar 401 juta Euro pada periode yang sama yang membuat mereka menduduki peringkat pertama.[95]
Bersama dengan FC Barcelona, ​​Athletic Bilbao, dan Osasuna, Real Madrid kini menjadi sebuah perusahaan terdaftar. Berbeda dengan perusahaan terbatas (PT), seseorang tidak mungkin untuk membeli saham klub tetapi hanya boleh menjadi anggota pemodal saja.[96] Para anggota pemodal Real Madrid, disebut socios, membentuk sebuah jaringan delegasi yang merupakan badan tertinggi klub.[97] Pada 2010 klub memiliki 60.000 socios.[98] Pada akhir musim 2009-10, dewan direksi klub menyatakan bahwa Real Madrid memiliki utang bersih sebesar 244,6 juta Euro atau sekitar 82,1 juta lebih rendah dari tahun fiskal sebelumnya.

Real Madrid dalam budaya populer[sunting]

Real Madrid adalah klub yang ditampilkan dalam edisi kedua dari Goal!, sebuah film trilogi sepak bola tepatnya dalam film Goal! 2: Living the Dream... (2007). Film ini menceritakan mantan bintang Newcastle United Santiago Munez saat ia pertama kali dibina, dan kemudian ditandatangani oleh Real Madrid untuk musim 2005-06. Pencipta film ingin menekankan pada perubahan dalam kehidupan Munez setelah pindah ke Madrid. Produksi dilakukan dengan dukungan penuh dari UEFA, yang memungkinkan kru film menggunakan banyak pemain kehidupan nyata dalam peran cameo. Anggota skuat Real Madrid ditampilkan dalam film termasuk Iker Casillas, Zinedine Zidane, David Beckham, Ronaldo, Roberto Carlos, Raul, Sergio Ramos, RobinhoThomas GravesenMichael OwenMichel SalgadoJulio BaptistaSteve McManamanJonathan Woodgate, dan Iván Helguera. Pemain-pemain non-Real Madrid yang tampil sebagai penampilan cameo dalam film ini diantaranya RonaldinhoThierry HenryLionel MessiSamuel Eto'oAndres IniestaPablo AimarFredrik LjungbergCesc FabregasSantiago Canizares dan lain-lain. Dalam film tersebut, muncul juga Florentino Pérez dan Alfredo Di Stéfano yang ditampilkan dalam pose gembira usai penandatanganan kontrak Munez.[99]
Real, The Movie adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan kegembiraan fans di seluruh dunia untuk Real Madrid. Film ini diproduksi oleh klub dan disutradarai oleh Borja Manso, dan berisi lima cerita penggemar dari lima benua berbeda tentang kecintaan mereka kepada Real Madrid. Dalam film ini juga juga berisi cuplikan nyata dari skuat Real saat itu, selama pelatihan di Ciudad Real Madrid, pertandingan, dan wawancara. Walaupun film menyebutkan semua skuat namun alur utama ceritanya lebih berfokus pada "Galacticos" seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Raul, Luis Figo, Ronaldo, Iker Casillas, dan Roberto Carlos. Film ini awalnya diproduksi khusus untuk kawasan Spanyol, tetapi kemudian dipasarkan secara global setelah melihat antusiasme pendukung Real Madrid diseluruh dunia.
Sebuah buku berjudul White Storm: 100 years of Real Madrid ditulis oleh Phil Ball dan menjadi buku sejarah Real Madrid yang pertama dalam bahasa Inggris. Buku ini diterbitkan tahun 2002 dan isinya membahas tentang saat-saat paling sukses klub selama seratus tahun pertama. Buku ini kemudian diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia.